UA-72643545-1

Photo

Wednesday 28 April 2010

Menggugah Sebuah Rasa



Kalimat 'rasa' sering terdengar, namun sering pula diabaikan. Rasa, merasakan, perasaan, adalah sesuatu yang biasanya murni dari dalam hati. Jadi betapa 'dalam' nya kalimat 'rasa ini bila diharafiahkan. Pun yang terjadi dalam fotografi. Banyak orang terkagum-kagum ketika melihat sebuah foto, banyak orang seolah tak melepas pandangan mata ketika melihat hasil sebuah foto. Itu karena apa ? Karena 'Rasa" mereka sudah tersentuh oleh apa yang ada di foto tersebut. Disini hebatnya seorang fotografer, yang mampu menggugah 'Rasa' orang lain yang melihat hasil karyanya. Tidak inginkah anda (mudah2an yang baca bukan kebanyakan fotografer ya) seperti mereka ? dalam artian bisa menggugah 'Rasa' orang lain lewat karya-karya foto anda ? Ketika memotret, tentu kita sudah mempersiapkan segala sesuatunya. Ketika memotret, kita pastinya sudah ada tujuan. Namun masih banyak pula, pulang memotret dengan kartu memory yang penuh dengan frame hasil jepretan foto, namun merasa tidak puas. Itu karena apa ? Karena 'Rasa' mereka ketika memotret tidak diikut sertakan. "Rasa" mereka abaikan, ketika telunjuk menekan shutter tanpa henti. Yang terpikirkan, hanyalah segera mengeluarkan kamera, pasang lensa, kemudian jepret. Memang tidak semua pembaca melakukan hal ini, tapi itu lah yang biasanya terjadi. Menggugah sebuah Rasa dalam pemotretan model pun sangat perlu. Tidak hanya karena model cantik, tidak hanya karena model itu berkulit kinclong, atau mungkin bukan hanya karena anda sudah membayar untuk pemotretan (baca hunting) tersebut.Anda akhirnya harus memotret. Memotretlah dengan di landasi sebuah 'Rasa" (jangan diasumsikan yang negatif ya). Ketika memotret seorang model yang sebelumnya memang anda tidak kenal, tentu saja "Rasa" ini belum begitu terasa. Namun setidaknya, aroma wangi tubuh model (memang ada model yang gak wangi ?) sudah bisa anda rasakan, atau mungkin cara dia berbicara atau tersenyum, coba anda rasakan 'Rasa" tersebut dan khayalkan serta aplikasikan dalam frame-frame anda. Hasilnya tentu akan berbeda bila anda hanya sekedar memotret semata. Jadi Mengugah Sebuah Rasa itu jangan dipikirkan yang terlalu njlimet, mulai dari yang simpel-simpel aja. Nah, kalimat diatas dilakukan jika anda termasuk fotografer yang mungkin mudah melakukan hal-hal diatas. Tapi bagaimana dengan para fotografer yang 'berbeda' dalam artian masih pemalu (yaah kalo malu jangan jadi fotografer deh mas), bahkan ada lho fotografer pemula yang baru dipegang bahunya saja oleh si model udah ngibrit. Nah untuk yang mengalami hal ini, 'Rasa' tersebut bisa dimunculkan dengan kondisi lokasi, lihat aja sekilas dari jauh Modelnya, lalu anda rasakan dan mungkin anda bayangkan, dengan lokasi yang bakal menjadi tempat pemotretan, amati warna yang mungkin menonjol atau anda suka, pikirkan dan rasakan bila keduanya menyatu saat pemotretan nanti.

Berlatih sebenarnya tidak lah sulit, yang ada mungkin hanya malas. Perhatikan judul diatas diawali dengan "Menggugah", berarti yang namanya menggugah tidaklah harus ketika anda sedang memotret, "Rasa" tersebut bisa anda latih ketika anda tidak memegang kamera sekalipun. Dengan melihat, memperhatikan keadaan sekitar anda. Contoh, anda senang memotret Model. Tak ada salahnya anda berlatih dengan memperhatikan teman kerja anda tanpa harus memotret teman tersebut bukan. Pun juga memperhatikannya jangan curpan2 alias curi2 pandang, perhatikan saja saat teman anda berbicara atau sedang berjalan (ingat jangan pernah berpikir yg negatif), atau saat sedang menulis laporan, atau bahkan sedang makan siang.


Foto & Teks : Alit

No comments:

Post a Comment