UA-72643545-1

Photo

Saturday, 14 March 2015

Senandung Foto Efek Rim Light (Tips Memotret Model )

foto model, efek rim light
Model : Isabel DBS Agency, Make Up/Hair do : Deny Hakim
Tulisan kali ini, penulis akan sedikit  membahas tentang efek rim light pada pemotetan. Pengertian dari rim light sebenarnya adalah cahaya garis pinggir atau tepi. Efek rim light sebenarnya juga adalah salah satu teknik dari dasar-dasar pencahayan dalam fotografi. Dalam pemotretan biasanya (khususnya pemula) cenderung untuk memotret dengan efek cahaya asal terang. Tidak salah sih. Karena memang terkadang itu kembali ke pribadi masing-masing dalam hal selera. Dalam setiap pemotretan diperlukan cahaya, baik cahaya yang bersumber dari alam atau cahaya buatan. Untuk tips kali ini saya berbagi foto efek rim light dengan cahaya buatan (lampu studio) dengan subyek model. Hal yang biasa penulis lakukan ketika memotret model biasanya akan berpikir dahulu, apakah ingin memotret model dengan  hasil clean (terang benderang) atau hasil yang ber efek. Hasil efek ini pun bermacam-macam. Selain tergantung dari penempatan lampu itu sendiri juga jumlah lampu yang digunakan. Ada yang ingin efek bayangan, ada yang ingin gelap terang bahkan ada yang ingin berefek siluet. Nah, beberapa foto yang penulis perlihatkan adalah dengan menggunakan dua buah lampu, dengan efek rim light.



Pelajari dulu skema ini. Skema ini memperlihatkan efek-efek yang dihasilkan cahaya dari berbagai sisi. Skema tersebut adalah dasar-dasar dari pencahayaan dalam fotografi. Dengan satu sumber cahaya. Perlu dingat, bahwa setiap dari efek dalam skema tersebut tentu akan menghasilkan ambien cahaya tersendiri.  Perpaduan dua arah cahaya dalam contoh-contoh foto ini saya maksudkan agar ada efek sinar terang dan juga ada efek sinar pendukung yang justru lebih dapat mendramatisir cahaya. Sebagai contoh, jika kita menggunakan satu buah lampu yang membelakangi subyek (model) dan kita berada tepat didepan subyek, maka efek cahaya yang terjadi adalah, di belakang subyek akan terang benderang dan bagian depan subyek akan terlihat gelap atau samar (backlight). Maka dari itu diperlukan sebuah lampu lagi untuk menerangi subyek bagian depan. Tentu ada hitungan tersendiri dalam menentukan kuatnya pancaran dari masing-masing lampu tersebut (1/8, 1/60, 1/32 bahkan 1/64). Dan kekuatan pancaran tersebut bisa diatur di dalam lampu tersebut. Bisa diatur dengan menggunakan hitung otomatis seperti diatas atau ada juga yang model putar searah jarum jam.


foto model, efek rim light
Model : Rya , Cover Audio Lifestyle Magazine

Dalam foto diatas, menggambarkan dua efek cahaya yang berbeda. Foto sebelah kiri, menggunakan satu buah lampu persis didepan agak menyamping dari model. Yang terlihat di foto pertama mungkin tetap ada efek bayang, namun posisi bagian belakang model terlihat gelap, dimana bagian rambut samping tidak terlalu terlihat. Di foto kanan, penulis pikir lebih enak dilihat, karena ternyata dengan menambah lampu dan menempatkannya di belakang arah tangan kiri model, efek cahaya yang dihasilkan lebih membuat foto lebih hidup. Lihat saja, efek gerak rambut lebih terlihat, lengan sebelah kiri pun terlihat cahaya walau sedikit.


Dalam menempatkan posisi lampu sebenarnya tergantung selera kita dan juga tergantung mau bagaimana foto kita. Jika mengacu pada skema teknik pencahayaan dasar, Maka bila kita ingin membuat efek cahaya rim light, mau tidak mau kekuatan lampu yang di belakang model harus lebih kuat sinarnya dari pada lampu yang ada di depan model. Contoh, kuat lampu yang dikeluarkan bagian belakang model adalah 1/60 atau bila mengenakan sistem putar pada lampu, maka arahnya adalah searah jam 3 atau bahkan full, sementara dibagian depan model haruslah lebih rendah, katakan searah jam 9. (Jika setting pada lampu menggunakan angka digital tinggal tekan saja lebih tinggi dari 1/60). Karena bila kedua lampu di setting dengan kuat yang sama, maka efek rim light tidak begitu kentara. Ini hitungan manual, penulis lebih suka menyebutnya dengan hitungan rasa. Jika memang anda mempunyai lightmeter, tentu tak jadi soal. Karena dengan menekan light meter ini, kuat sinar lampu akan langsung diterjemahkan dengan hasil eksposur yang akurat, dimana anda tinggal mengikuti saja eksposure yang tertera pada light meter ini di kamera.

foto model, efek rim light
Model : Teena Make Up : Kezia F
f;7,1 1/100 ISO 100


Model : Intan Make up : Chanty
f;9 1/100 ISO 100
Hitungan-hitungan diatas sebenarnya juga tidak mutlak. Kenapa saya katakan tidak mutlak ? Karena sekali lagi, memotret itu harus dengan rasa. Dan pastinya rasa satu orang dengan yang lain belum tentu sama. Kalopun sama, berarti kita bicara selera. Sebagai contoh, mungkin anda justru ingin kuat lampu yang didepan model lebih kuat dari pada lampu yang dibelakng model. Atau anda bahkan ingin sama kuat. Nah foto yang disamping ini menggunakan kuat lampu yang hampir sama kuat, namun bedanya adalah, lampu depan penulis gunakan softbox, sementara lampu yang belakang tidak menggunakan penghalang apapun. Tapi posisi lampu yang dibelakang agak jauh dari posisi model berdiri.Dengan hanya sedikit menurunkan curves di Photoshop, maka background hitam atas kanan yang awalnya samar terlihat bisa tertutup menjadi lebih pekat hitamnya. Jadi wajah model terlihat terang, namun cahaya tepi juga masih nampak terlihat bahkan jelas, mulai dari rambut, lengan hingga pinggul. Dan ambiens cahaya lebih hidup.


foto model, efek rim light
Model : Isabel DBS Agency, Make Up/Hair do : Deny Hakimf;16 1/100 ISO 100
Berikutnya, pada foto ini, penempatan lampu hampir sama dengan foto-foto diatas yaitu samping belakang dan depan model dengan menggunakan hitung kuat lampu adalah, lampu posisi belakang lebih kuat sinarnya dari kuat lampu yang berada di depan model. Namun jarak lampu yang dibelakang model agak dekat (lihat sinar cahaya pada bulu-bulu yang dikenakan model, lebih terang). Nah, kelemahan dari para fotografer pemula adalah kadang mereka tidak memperhatikan penempatan lampu atau bahkan tak perduli, yang penting ketika memotret (menggunakan lampu) terlihat terang atau jelas. Bahkan kebanyakan juga mereka enggan bertanya (minimal) kenapa sih harus menempatkan lampu disitu ?. Padahal jika mereka jeli, mereka bisa bertanya banyak bahkan bisa melihat hitungan kuat lampu yang ada pada lampu tersebut untuk nantinya dipelajari lebih lanjut. Penulis sering mengalami hal tersebut bila sedang mengadakan hunting memotret bareng yang menggunakan lampu.

Jadi tips singkatnya memotret dengan efek rim light adalah:

1.  pelajari skema pencahayaan dasar dalam memotret
2. Lampu yang digunakan tidaklah harus lampu studio, flash pun bisa digunakan selama anda mempunyai flash yang bisa terkoneksi dengan trigger, atau continues lamp.
3. Mempelajari efek dari masing-masing arah cahaya dengan satu lampu saja dahulu
4. Pelajari fungsi, jenis dan ukuran softbox, payung transparan, payung silver, payung putih
5. Jika anda sudah menguasai dengan efek arah cahaya tersebut, padukan dengan satu atau beberapa lampu lagi.
6. Modifikasi sorot cahaya lampu, selain bisa menggunakan payung atau softbox, sorot cahaya lampu juga bisa ditambahkan dengan filter  yang berasal dari lembaran plastik warna warni
7. Jangan segan merubah-rubah eksposure pada kamera di setiap penempatan lampu, karena disitulah sebenarnya kunci dari RASA memotret anda
8. Jangan takut untuk mencoba bereksperimen dalam memotret menggunakan lampu. Siapa tahu justru eksperimen memotret anda bisa dijadikan acuan

Teks dan Foto : Farid S

Baca Juga :

Senandung Memotret Dengan Kecepatan Rendah
Memotret Tetes Air dengan lensa kits
Memotret Buah Jatuh Ke Air
Senandung Memotret Wayang Orang (Tips dan Trik)
Senandung Memotret Ekspresi Anak
Memotret Ekspresi di Panggung Musik



No comments:

Post a Comment