UA-72643545-1

Photo

Sunday 2 May 2010

Ketika Memotret itu Tiba (Bag. Kedua)

Ket Gambar : Foto : Alit
Model : Christina J. Lumley

Ket Foto : Foto Alit
Model : Aliya S


Persiapan Pemotretan Cover
Kelar dengan urusan Model, langkah berikutnya adalah mempersiapkan berbagai keperluan untuk pemotretan. Seperti penentuan lokasi, produk utama yang bakal dipotret bareng model, lalu produk-produk lain yang akan mengisi inside cover. Biasanya dalam pemotretan saya selalu membagi lima sesi, dengan perincian satu cover utama, satu cover story, tiga inside cover. Kesemuanya saya persiapkan yang tentunya masing-masing sesi akan berbeda dari setiap foto yang saya buat.

Konsep
Kelar dengan langkah diatas, saya persiapkan konsep sesuai dengan apa yang ingin ditampilkan pada edisi yang bakal (majalah) edar. Saya bicarakan secara gamblang dengan manajemen. Namun kadang saya juga merasa lucu dengan keadaan ini. Kadang konsep yang dibuat justru jauh dari apa yang saya inginkan begitu tiba di lapangan. Padahal sebenarnya masalah lokasi disurvey terlebih dahulu. Namun saya selalu berusaha tidak keluar dari konsep.

Wadrobe & Make Up
Betapa pentingnya para designer baju buat saya. Karena baju yang akan dipakai berimbas dari apa yang telah di konsepkan. Walau kadang saya agak kesulitan mendapatkan nama-nama designer yang akan meminjamkan baju, namun saya sangat bersyukur, karena mereka selalu welcome untuk meminjamkan baju-bajunya. Pun jika masalah ini tak terpecahkan, saya biasanya akan membicarakan dengan model (biasanya saya bicarakan terlebih dahulu diawal wawancara), apakah ia mempunyai stock pakaian yang memadai dan sesuai konsep pemotretan. Wadrobe sudah terpenuhi, tinggal menentukan siapa Make Up Artis (MUA) yang bakal bekerja memoles wajah model. Dan saya utarakan keinginan saya jenis make up yang sesuai dengan konsep pemotretan. Dalam hal make up, saya ingin selalu menampilkan kesan natural pada wajah model. Dengan polesan yang natural, buat saya nantinya akan berpengaruh pada setting lampu. Jadi betapa pentingnya dua posisi tersebut buat saya. Tanpa mereka tidak akan pernah ada pemotretan yang bisa berjalan sesuai rencana. Ini pernah saya alami, ketika salah satu dari mereka tidak bisa hadir (make up artis), padahal waktu memotret sudah ditentukan. Uhh….sungguh beban yang berat.

Ketika Memotret itu Tiba
Inilah peristiwa yang selalu saya nanti, diri seolah merasa tidak sabar untuk segera menuangkan konsep dan ide yang telah dibuat. Bahkan malam sebelumnya saya selalu membaca konsep berkali-kali. Dan tak henti selalu melihat kembali berbagai contoh-contoh foto baik itu di internet dan majalah hasil karya para fotografer lain. Yang saya lihat dari mereka adalah hal penataan cahaya dan pose. Yang mungkin bisa disesuaikan dengan konsep saya. Tiba di lokasi, satu jam sebelumnya saya akan men setting lampu. Jujur, saya mungkin termasuk fotografer apa adanya, dalam artian tidak terlalu banyak lampu yang saya gunakan. Maksimal hanya tiga buah. Bermodalkan lampu berkekuatan 180 watt dan 300 watt dan juga dua slave , rasanya cukup buat saya. Payung dan softbox, serta snoot (alat ini saya buat sendiri dari karton hitam) adalah alat pendukung yang selalu saya gunakan.

Foto & Teks : Alit

No comments:

Post a Comment