UA-72643545-1

Photo

Wednesday 21 August 2013

Memotret Buah Jatuh Ke Air

Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada pembaca yang sudah meluangkan waktunya untuk mampir ke blog saya ini. Dan ternyata posting yang berjudul "Memotret Air Tumpah" paling banyak dikunjungi oleh pembaca. Semoga bermanfaat dan bisa pembaca terapkan dalam memperkaya kreasi fotografi anda. Dan untuk kali ini, saya masih mencoba "bermain" dengan air. Foto-foto berikut saya coba,terinspirasi dari beberapa karya teman-teman di Majalah Chip Foto Video edisi Juli.

Inti dari tulisan ini sebenarnya adalah memotret dengan memanfaatkan cahaya tambahan. Dalam foto-foto ini saya menggunakan satu lampu slave master kapasitas 100w. Dan saya gunakan trigger tanpa trippod di kamera. Dan saya buat dengan kondisi sesimpel mungkin, simpel dengan kondisi ruangan (tempat memotret), simpel dengan subyek yang di foto, simpel dengan cahaya.


Persiapan Memotret


Persiapan :


1. Mangkok , dengan warna mangkok sesuai selera anda atau berdasarkan warna buah yang akan di jatuhkan nanti.
2. Air bewarna putih (bukan bening) dari tepung yang dilarutkan ke air, bahan detergen, atau jika anda ingin, belilah beberapa susu kotak
3. Buah bewarna. Dalam contoh foto, menggunakan strawberry
4. Meja kecil yang dilapisi plastik agar ciprtan air tidak kemana2
5. Lampu. Bisa flash external, slave master, lampu studio bahkan lampu belajar pun bisa digunakan.
6. Kamera dengan lensa wide.

Tuesday 4 June 2013

Banjir (Jangan ) Datang lagi - Jakarta Januari 2013


Ba
Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Chip Foto Video edisi Maret 2013.
Foto &Teks : Farid Syamsuri
Banjir yang melanda Jakarta pertengahan Januari 2013 sungguh menyesakan dada. Terlepas dari besar kecilnya air banjir, terlepas dari segala perbandingan-perbandingan antara tahun-tahun sebelumnya dengan tahun sekarang, tetap saja banjir menyisakan penderitaan buat kita semua. Baik yang mengalami ataupun tidak. Banjir yang merendam beberapa wilayah di Jakarta saat itu, setidaknya hampir “melumpuhkan” suasana di Ibukota. Beberapa sarana dan prasarana yang ada tak luput dari hampiran air banjir ini. Banjir tak mengenal daerah, wilayah atau negara sekalipun. Dia datang mengalir begitu saja. Menumpahkan segala airnya ke penjuru yang dianggap rendah. Lihat saja beberapa jalan protokol yang sehari-harinya begitu padat dengan arus kendaraan, justru saat itu berganti dengan arus air. Wilayah-wilayah pemukiman penduduk baik yang sudah menjadi “langganan” banjir ataupun tidak pun tak luput dari “singgahan” air banjir yang selain disebabkan curah hujan yang tinggi di wilayah Jakarta juga adanya banjir kiriman dari wilayah Bogor melalui sungai Ciliwung. Selalu ada hikmah dibalik kejadian. Dan seharusnya kita tak menuding pihak manapun untuk disalahkan akibat banjir yang melanda. Lebih baik kita menjaga, agar kedepannya banjir ini tak terjadi lagi. Dan semua itu harus dimulai dari kita. Termasuk saya.
Depan Sarinah Thamrin - Jakarta Pusat


Menikmati "bebas macet" di Jl. Thamrin

Fly Over Jatibaru Tanah Abang


Biasanya Jalan Thamrin Penuh dengan Kendaraan, tapi saat itu.........


TPU Karet Jakarta Pusat


Rumah Orangtuaku pun tak luput dari Banjir.....



Mengais Rejeki - Fly Over Kampung Melayu