UA-72643545-1

Photo

Tuesday 19 July 2016

Brown Canyon Yang Keras namun Unik

brown canyon, travelling, perjalanan, landscape, rowosari, semarang, keliling Indonesia
Suasana Pagi di Brown Canyon Semarang
Menyebut lokasi dengan sebutan Brwon Canyon, beberapa warga Semarang  ada yang tidak begitu mengetahui. Tapi jika menyebut lokasi tempat galian pasir, mereka pasti akan langsung menunjuk nama daerahnya.  Ini adalah lokasi penggalian resmi dan berijin dari pemerintah setempat. Berada di daerah perbatasan antara Semarang dan Demak, lokasi ini sangat mudah ditemukan. Sekitar 40 menit dari Simpang Lima. Bisa menyewa kendaraan motor, mobil atau naik angkot. Namun jika naik angkot, kita akan kesulitan untuk menuju ke lokasinya. Karena memang tidak ada angkutan umum menuju lokasi ini. Ada dua lokasi penggalian pasir. Satu di daerah Meteseh dan satu lagi di Rowosari. Namun menurut informasi, penggalian yang di Desa Meteseh kabarnya sudah ditutup. Tinggal yang di daerah Rowosari ini saja yang tersisa.
Menuju Rowosari, penulis menggunakan kendaraan motor (terima kasih Mas Bowo, untuk pinjaman sepeda motor klasiknya), dari arah Simpang Lima, lurus menuju daerah Pucang Gading. Melewati dua jembatan di jalan utama, persis di jembatan kedua ada jalan yang kearah kanan. Itu Pucang Gading atau Komplek Perumahan TVRI.

brown canyon, travelling, perjalanan, landscape, rowosari, semarang, keliling Indonesia
Canyon-canyon yang berasal dari bukit yang di papas.

Ikuti saja arah jalannya, atau bisa bertanya ke warga sekitar. Cuaca panas dan berdebu, beberapa truk terlihat hilir mudik melewati jalan mulus beraspal ini. Jalan mulus hanya beberapa kilometer saja jaraknya, karena jika sudah memasuki area Brown Canyon, jalan sudah berubah, berlubang dan berbatu. Dan yang paling terasa adalah udara yang berdebu. Jika musim kemarau, jangan ditanya kondisi debunya. Wilayah ini sebenarnya termasuk wilayah sejuk. Karena ketika sudah di lokasi, bukit-bukit mengelilingi wilayah ini.

Tanah Milik Pribadi

Dari jauh, tampak, undakan bukit yang sudah terpotong-potong sudah terlihat. Ada tebing yang menjulang tinggi, ada tebing yang berbentuk bulatan. Kita ketahui wilayah Semarang memang berkontur bukit. Dan pada jaman dulunya, wilayah Brwon Canyon adalah sebuah bukit luas, dimana bukit-bukit itu sebenarnya adalah milik beberapa penduduk setempat. Ketika wilayah ini dijadikan daerah penggalian untuk pasir dan batu, maka pemilik-pemilik tanah tersebut ada yang menjual tanahnya kepada pengembang ada yang tidak.

brown canyon, travelling, perjalanan, landscape, rowosari, semarang, keliling Indonesia
Pohon diatas, itu adalah dataran tanah sebenarnya
saat jaman dulu
Nah, tanah yang tidak dijual oleh pemiliknya itulah yang ternyata masih tersisa dengan tanah-tanah yang menjulang (canyon). Sementara tanah-tanah yang sudah dijual akan dikeruk dan diambil pasir serta batunya. Jadi penulis bisa membayangkan, dengan melihat pucuk bukit yang masih tersisa, itu sebenarnya dataran sebenarnya saat dulunya. Dan jika pemilik tidak menjual tanahnya, maka tanah tersebut tidak akan disentuh sama sekali. Itulah yang akhirnya membentuk bukit-bukit menjulang seperti sekarang.

Batu Lumpang

Memasuki wilayah proyek penggalian, bisa darimana saja. Bisa dari arah tempat pembuangan sampah, atau kita menuju arah depan. Jika kita masuk dari arah depan, maka kita akan disuguhi dengan pemandangan bukit-bukit cadas. Lalu terlihat beberapa alat pengeruk (bekho) sedang meratakan beberapa bukit. Dan jika masuk dari arah depan, jika kita teliti, ada satu bukit rendah, namun diatasnya ada sebuah batu utuh, yang jika diperhatikan dari kejauhan, seperti bentuk wajah manusia. Inilah yang di sebut sebagai Batu Lumpang. Ada dua Batu Lumpang, yang satu Batu Lumpang Raja dan Batu Lumpang Ratu. Dan batu lumpang yang terakhir disebutkan, adalah batu yang kita lihat paling depan.

brown canyon, travelling, perjalanan, landscape, rowosari, semarang, keliling Indonesia
Batu Lumpang, yang jika dari kejauhan seperti wajah manusia
Konon, batu ini tidak bisa dihancurkan, karena menurut penduduk setempat, kedua batu ini adalah batu yang dikeramatkan. Dan kalau diperhatikan, memang batu ini adalah yang paling beda bentuknya. Penulis sendiri baru menyadari, justru ketika akan menyelesaikan pemotretan di lokasi ini. Tanpa sengaja, penulis melihat kearah batu tersebut, warna batu agak lebih hitam dan bentuknya seperti wajah manusia. Dan ketika ditanyakan kepada para pekerja yang ada dilokasi, itu yang disebut sebagai Batu Lumpang. Maka mengalirlah cerita-cerita tentang batu tersebut. Yang konon, batu itu tidak bisa diangkat, jadi yang dilakukan adalah, memangkas sedikit demi sedikit tepian bukit yang ditumpanginya.

Memotret Di Brown Canyon

Memotret landscape, human interest, makro bunga liar adalah hal yang bisa dilakukan jika kita berada dilokasi ini. Untuk memotret sebenarnya sepanjang waktu bisa dilakukan. Maksudnya tidak harus menentukan apakah pagi, siang atau sore.

brown canyon, travelling, perjalanan, landscape, rowosari, semarang, keliling Indonesia
Detil tebing akan terlihat jelas jika foto di siang hari dengan awan-awan yang menghiasi langit

Karena dari waktu ke waktu, tebing-tebing disini akan “mengeluarkan” warna-warna tersendiri. Jika memang tahan dengan keadaan lokasi seperti udara yang berdebu, bisa saja pemotretan dilakukan sepanjang hari. Dan memang “best time” memotret di lokasi ini adalah ketika senja. Tapi penulis mencoba waktu lain, yaitu pagi dan siang hari ketika memotret. Mencoba memotret pagi hari, tentu saja sunrise serta menanti kemunculan sang mentari pagi.
brown canyon, travelling, perjalanan, landscape, rowosari, semarang, keliling Indonesia
Brown Canyon dengan mentari pagi


Dan beberapa kegiatan pekerja, ternyata lebih banyak dilakukan pada pagi hari. Pekerjaan menggali pasir, tidak mengenal gender ! Karena baik lelaki atau perempuan bisa saja menjadi pengali pasir. Atau ada juga beberapa perempuan yang hanya mengayak pasir, dan memecah batu. Jangan takut kelaparan, karena di tengah lokasi ada warung makan dan juga tempat untuk minum kopi.

brown canyon, travelling, perjalanan, landscape, rowosari, semarang, keliling Indonesia
Seorang perempuan yang bekerja sebagai penggali pasir
Berbaur dengan para pekerja sembari menyeruput kopi adalah hal yang menyenangkan, sesekali ngobrol dengan mereka. Sementara jika siang hari, cuaca mulai terik, tapi detil dari tebing-tebing tersebut akan terlihat jelas, belum lagi jika cuaca bagus, awan-awan pun akan ikut menyemarakan suasana pemotretan.

Selamat datang di Negeri Yang Indah, Indonesia dengan berbagai keragaman budaya dan alam yang ada.

Hal-Hal yang perlu diperhatikan

-          Jika memang ingin memotret di lokasi ini, persiapkan fisik, yang tidak kuat dengan cuaca panas, lebih baik berpikir ulang. Namun jika memang ingin memotret di paruh waktu saja, katakan memotret di pagi hari saja atau senja saja, ya silahkan.
-          Gunakan baju lengan panjang
-          Gunakan masker
-          Pakai topi
-          Jangan pernah mengganti lensa di lokasi ini, karena area yang penuh dengan debu
-          Gunakan lensa wide-tele

-          Jika sudah selesai pemotretan, ketika di penginapan, segera mungkin bersihkan bagian luar kamera dan juga lensa dengan lap basah.

brown canyon, travelling, perjalanan, landscape, rowosari, semarang, keliling Indonesia
Indonesia memiliki canyon yang indah, inilah Brown Canyon

Foto dan Tulisan :

Farid S 

Baca Juga :











No comments:

Post a Comment