UA-72643545-1

Photo

Wednesday 7 November 2012

Senandung Memotret Dengan Cahaya Seadanya


Simpel Lighting

Teks & Foto : Farid S

Memotret produk bisa dibilang gampang-gampang susah. Gampang bagi yang memang suka dan sering memotret produk atau bahkan karena tuntutan pekerjaan. Susah bagi  yang (mungkin) tidak pernah mencoba atau pernah mencoba tapi selalu gagal. Lalu saya teringat dengan ucapan seorang fotografer senior yang mengatakan memotretlah dengan cahaya yang tersedia, walau cahaya itu minim. Foto-foto berikut ini adalah hasil dari aplikasi hal diatas . Mencoba dan memotret dengan cahaya yang tersedia. Tersedia disini bukanlah available light tapi cahaya dari sebuah senter kecil dan lampu slave.


Persiapan :

1.       Kamera dengan lensa

2.       Dua buah senter

3.       Satu lampu slave (digunakan jika memang perlu)

4.       Tripod, jika memang perlu

5.       Meja kecil

6.       Produk yang ingin di foto, disini saya memilih sebuah jam tangan anti air

7.       Background hitam, tidak harus lebar

8.       Kantong plastik atau kain warna hitam untuk penutup meja


Pemotretan

1.       Yang paling utama sebelum memulai pemotretan adalah kita harus menentukan produk yang ingin difoto. Bila sudah didapat, pelajari karakteristik produk tersebut. Mulai dari jenis bahan, tampilan, kegunaan, bahkan detil dari produk tersebut harus diperhatikan. Ini dimaksudkan agar kita tahu darimana sisi produk tersebut yang enak dilihat, bahkan pantulan cahaya yang terjadi ketika kita memotret produk itu.

2.       Perhatikan sinar lampu yang dihasilkan dari cahaya, dalam hal ini senter. Karena ada beberapa senter yang menggunakan lampu dengan pijar kekuningan (seperti lampu bohlam) dan ada pula senter dengan pijar lampu agak biru (seperti lampu neon). Kesemuanya akan menghasilkan cahaya dengan keunikan masing-masing.
3.       Karateristik dari cahaya senter ini harus diperhatikan karena akan berhubungan dengan setting white balance di kamera. Jika perlu, silahkan untuk mencoba berbagai white balance yang ada di kamera. Dan lihat perbedaannya, lambat laun anda akan menemukan karateristik tersendiri atau kesukaan akan sebuah efek warna yang anda inginkan dalam setiap pemotretan.
4.       Atur posisi produk dan setting posisi senter. Hal yang perlu diperhatikan sebelum anda meletakan posisi yang pas untuk senter, lakukan penyinaran dengan cahaya senter tersebut kea rah produk. Dan lihat, kira-kira  posisi mana arah jatuhnya cahaya yang pas dan terlihat dramatis pada produk. Di foto-foto  ini saya menggunakan dua buah senter yang berfungsi untuk penyinaran dari arah belakang dan dari arah depan.

Wednesday 25 July 2012

Senandung Foto Karikatur

Ingin nuansa lain dari hasil karya foto anda ? Banyak hal yang bisa kita lakukan dalam mengolah sebuah foto. Dengan menggunakan banyak software yang ada (unduh gratis), karya foto kita bisa buat sesuai keinginan kita. Mungkin lebih diperindah, di tambah sana-sini, dan sebagainya. Kali saya mencoba membuat suasana lain dari karya foto saya. Bukannya bosan, tapi terbersit ketika sempat mampir ke toko buku dan melihat sebuah buku tentang karikatur. Sejujurnya saya penyuka karikatur. Penuh dengan pesan, kekuatan karakter, sindiran, bahkan sifat dari yang ada di foto tersebut bisa menambah nuansa tersendiri. Terkadang gambar yang dibuat bisa mengundang kelucuan dan kegelian bagi yang melihatnya. Namun untuk membuat karikatur itu sendiri, (sebelum membaca buku tentang karikatur) saya tidak mempunyai "nyali" untuk membuatnya. Pertama karena saya tidak jago menggambar, kedua saya hanya sebagi penikmat dan sering terkagum-kagum dengan para seniman karikatur. Ide dan penggambaran karakter itu yang membuat saya kagum. Terima kasih buat teknologi. Karena ternyata software untuk membuat karikatur tersebut ada di komputer saya. Dulu pernah mencoba dengan sofware gratisan, tapi gagal total. Nah, kali ini saya mencoba memberanikan diri untuk membuat karikatur ini. Dan berikut beberapa hasil karya saya. Sekali lagi, karikatur yang saya buat jangan menjadi acuan. Karya yang saya buat ini adalah bagian dari tugas saya untuk mencoba berbagai hal tentang fotografi. Saya yakin, hasil karya anda akan lebih bagus dan lebih berkarakter. Dan untuk seluruh seniman karikatur, salut untuk anda. Karya-karya anda pun bisa mengubah dunia.
Jalan2 di Malioboro
Pernikahan Kami

Bin Family
Keponakan


My Self
My Sister
Lintang
Mother's Cup Cake





Thursday 12 July 2012

Senandung Memotret Ekspresi Anak

Susah-susah gampang ketika kita memotret anak. Dunia anak adalah dunia tersendiri. Dunia yang penuh dengan keceriaan dan bermain. Dunia yang penuh dengan kepolosan. Gelak tawa, tangis, senang, sedih, semuanya akan diekspresikan dengan cara yang berbeda dari setiap anak. Memotret anak, selain dibutuhkan kesabaran, pendekatan, juga dibutuhkan kecepatan memotret moment.  Tak akan ada artinya bila teknik memotret kita bagus, namun dalam hal mendekati anak saja kita tidak bisa. Banyak hal yang dapat kita lakukan kala memotret anak. Tidaklah harus ketika mereka berpakaian bagus, tidaklah harus disuruh menghadap kamera seraya mengucap " cheeerrrsss....anakku", "senyum doong nak" lalu ...tekan rana. Foto anak yang bagus menurut saya adalah ketika mereka sedang melakukan aktifitas dengan natural. Dalam artian aktifitas tersebut bukanlah sesuatu yang dipaksakan. Contoh sedang makan, bermain, bercanda. Atau aktifitas yang disuka oleh anak. Maka disitulah kita bisa merekam segala peristiwa dengan memotretnya. Ekpresinya pun akan terlihat lebih enak dilihat, karena memang natural. Kepolosan adalah sebuah ekspresi, tugas kita mengabadikan mereka dalam sebuah foto dengan kepolosan yang tercermin dari dunia anak tanpa harus memaksakan kehendak berpose. Biarlah mereka berpose dengan gayanya. Gaya anak-anak. Selamat mencoba.








Foto-foto & Teks : Farid S

Baca Juga :


Senandung Memotret Dengan Kecepatan Rendah
Memotret Tetes Air dengan lensa kits
Memotret Buah Jatuh Ke Air
Senandung Memotret Wayang Orang (Tips dan Trik)

Wednesday 27 June 2012

Pada Sebuah Desa


Desaku yang kucinta , Pujaan hatiku...
Tempat Ayah dan Bunda dan handai tolanku...
Tak mudah kulupakan, tak mudah bercerai..
Selalu ku rindukan, desaku yang permai....


Kamera Nikon D80 ISO 100 Lensa 70-300mm f;4,5
Olah digital pada warna kabut dengan brigtness contras

Begitulah sepenggal lagu "Desaku", yang saat di Sekolah Dasar seringkali dinyanyikan. Desa adalah sebuah tempat yang bagi orang kota, terletak jauh sekali dari keramaian. Kalo orang Jakarta bilang kampung.


 
Kamera Nikon D80 ISO 100 Lensa 70-300mm f;4,5
Olah digital pada awan dan matahari


 Tidak ada orang Jakarta yang bilang Pulang Desa, pasti bilang Pulang Kampung ketika para perantau akan kembali ke daerahnya masing-masing.  Terlepas dari apapun namanya, toh desa tetap desa. Tempat dimana bagi sebagian orang sebagai tempat lahir, bersekolah, pergi ke surau, bermain bersama teman saat kecil, mandi di sungai, pergi kesawah atau ladang dan sebagainya. Bagi sebagian orang tentu kampung halaman mempunyai cerita tersendiri dan beragam.



Kamera Nikon D80 ISO 100 Lensa 70-300mm f;4,5
olah digital pada warna langit
Penuh kenangan pastinya. Saya mencoba mengingat kembali akan keberadaan desa yang bagi saya punya kenangan tersendiri. Saya tidak lahir di desa ini, namun besar dan pernah bersekolah di desa ini. Begitu menyenangkan ketika memotret lokasi dimana saya dulu pernah bermain, mandi di sungai, mencari belut, keong, menginjak sawah orang yang baru tanam, membantu panen padi, semuanya terlintas kembali kenangan masa  kecil.

Kamera Nikon D80 ISO 100 Lensa 70-300mm f;4,5
Olah digital pada warna


Namun tidak semua foto dapat saya hadirkan disini, tapi setidaknya saya mencoba memberikan sebuah gambaran tentang arti sebuah desa buat saya. Dalam balutan suasana pagi, inilah potret desa yang memberi arti tersendiri buat saya. Desa Maos Lor. Salam buat sahabat-sahabat kecil saya disana.


Kamera Nikon D80 ISO 100 Lensa 70-300mm f;4,5
olah digital pada warna dan efek Rel Of Light


Foto & Teks : Farid S

Wednesday 25 January 2012

Memotret Air Tumpah


Teks&Foto: Farid S.

Tulisan saya ini pernah dimuat di majalah CHIP Foto · Video 02/2012 edisi 59 . Sengaja saya munculkan di blog ini, selain untuk berbagi dengan teman-teman lain juga untuk dokumen saya sendiri. Buat yang pernah membaca artikel ini baik di majalah dan blog ini saya haturkan terima kasih . Semoga bermanfaat.

Splash on Table Top



Foto air tumpah. Foto air
Gelas yang Ditumpahkan dengan bantuan teman.

Masih ingat dengan table top buatan Bin di edisi bulan lalu ? Kali ini penulis diberi kesempatan untuk mencoba sendiri bagaimana memotret
menggunakan table top tersebut.
Dari sedemikian banyak ide memotret di table top ini akhirnya

pilihan jatuh pada memotret air. Gerakan air adalah sesuatu yang indah

untuk di potret. Dan saya yakin, pembaca pun pernah melakukan pemotretan
ini dengan hasil yang lebih bagus tentunya.

Teknik dan cara pemotretan air ini sebelumnya pernah dibahas di majalah ini pada edisi-

edisi lalu. Yang membahas bagaimana memotret tetesan dan percikan

air, lalu cara bagaimana menumpahkan gelas yang berisi air. Dan

kali ini gerakan air yang dipotret adalah kombinasi antara keduanya.

Semoga tulisan ini menjadi inspirasi buat pembaca untuk memotret air

dengan hasil yang lebih baik. Selamat mencoba.


Persiapan