Ba
Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Chip Foto Video edisi Maret 2013.
Foto &Teks : Farid Syamsuri
Banjir yang melanda Jakarta pertengahan Januari 2013 sungguh
menyesakan dada. Terlepas dari besar kecilnya air banjir, terlepas dari segala
perbandingan-perbandingan antara tahun-tahun sebelumnya dengan tahun sekarang,
tetap saja banjir menyisakan penderitaan buat kita semua. Baik yang mengalami
ataupun tidak. Banjir yang merendam beberapa wilayah di Jakarta saat itu,
setidaknya hampir “melumpuhkan” suasana di Ibukota. Beberapa sarana dan
prasarana yang ada tak luput dari hampiran air banjir ini. Banjir tak mengenal
daerah, wilayah atau negara sekalipun. Dia datang mengalir begitu saja.
Menumpahkan segala airnya ke penjuru yang dianggap rendah. Lihat saja beberapa
jalan protokol yang sehari-harinya begitu padat dengan arus kendaraan, justru
saat itu berganti dengan arus air. Wilayah-wilayah pemukiman penduduk baik yang
sudah menjadi “langganan” banjir ataupun tidak pun tak luput dari “singgahan”
air banjir yang selain disebabkan curah hujan yang tinggi di wilayah Jakarta juga
adanya banjir kiriman dari wilayah Bogor melalui sungai Ciliwung. Selalu ada
hikmah dibalik kejadian. Dan seharusnya kita tak menuding pihak manapun untuk
disalahkan akibat banjir yang melanda. Lebih baik kita menjaga, agar kedepannya
banjir ini tak terjadi lagi. Dan semua itu harus dimulai dari kita. Termasuk
saya.
Depan Sarinah Thamrin - Jakarta Pusat |
Menikmati "bebas macet" di Jl. Thamrin |
Fly Over Jatibaru Tanah Abang |
Biasanya Jalan Thamrin Penuh dengan Kendaraan, tapi saat itu......... |
TPU Karet Jakarta Pusat |
Rumah Orangtuaku pun tak luput dari Banjir..... |
Mengais Rejeki - Fly Over Kampung Melayu |