UA-72643545-1

Photo

Tuesday, 17 February 2015

Senandung Foto Terakik-akik (baca Demam Batu Akik)


Demam Batu Akik

foto human interest. Trend Batu Akik. Pasar Rawabening Jakarta




















Harus diakui, dari hari ke hari, demam batu akik sepertinya tidak pernah surut. Malah semakin "menggila". Entah sudah berapa milyar perputaran uang yang beredar di bisnis batu akik. Semua sekarang jadi pintar berbicara batu akik. Entah dari jenisnya, entah harganya, entah cara menggosoknya, entah cara menentukan batu itu asli apa tidak. Bisnis batu akik pastinya kian menggeliat saja di tahun 2015. Penulis juga kadang tertawa sendiri, bila mengingat beberapa teman atau sahabat yang dulu sangat sangat jauh dari batu akik, sekarang begitu gamblang dan begitu fasihnya berbicara mengenai batu akik. Bahkan ada seorang sahabat yang sebenarnya adalah seorang musisi. Dulu kemana-mana kalau gak bawa gitar ya biola. sekarang bawanya ya biola dan ....batu akik. Belum lagi seorang sahabat lama, dulu lebih fokus bekerja di ladang miliknya sendiri, bertanam lada dan kopi. Sekarang, disela-sela kesibukannya sebagai petani, malah buka pengasahan dan pemolesan batu akik.
Dimana ia sengaja membeli alat asah tersebut di Jakarta.

foto human interest. Trend Batu Akik. Pasar Rawabening Jakarta


Entah sampai kapan booming batu akik ini. Jadi teringat jaman dimana pernah ada booming ikan Lohan, booming tanaman hias. Yang kesemuanya menjadikan harga barang-barang  tersebut fantastis harganya. Tulisan sekarang, penulis tidak membahas apa itu batu akik, asal batu akik, atau jenis-jenis batu akik (karena memang penulis tidak mengerti betul tentang batu tersebut, maaf ya). Penulis hanya berbagi bagaimana "riuh"nya orang yang TERAKIK-AKIK dengan batu akik lewat foto.

foto human interest. Trend Batu Akik. Pasar Rawabening Jakarta


foto human interest. Trend Batu Akik. Pasar Rawabening Jakarta


Cawan-cawan kecil berwarna putih itu adalah tempat batu hasil pilihan pembeli. Jika dirasa pilihan sudah banyak, maka cawan tersebut diserahkan ke penjual, untuk kemudian dihitung harganya.











foto human interest. Trend Batu Akik. Pasar Rawabening Jakarta
Mungkin pembaca ( yang bukan penggila batu tentunya) banyak yang tidak tahu, bahwa dengan membeli batu tidak sekedar hanya dilihat jenisnya saja. Tapi dibutuhkan ketelitian tersendiri, seperti warna bagian dalam, guratan batu,sinar yang terpancar bila disorot cahaya.

Dan biasanya sesama pembeli akan saling memberi informasi ditengah-tengah "pencarian" batu ini. Dan tak tertutup kemungkinan yang akhirnya mereka saling mengenal dan sering memberi informasi tentang batu yang dimilikinya di lain waktu.

















foto human interest. Trend Batu Akik. Pasar Rawabening Jakarta
Foto ini adalah memasang batu pada ring (cincin) pengikat. Namanya proses Lak/lem. Tak sembarang orang bisa melakukan proses penge lak an ini. Butuh tenaga ahli.

foto human interest. Trend Batu Akik. Pasar Rawabening Jakarta

Penjualan batu tidak hanya dalam bentuk yang sudah jadi. Ternyata bentuk bongkahan batu yang besar-besarpun bisa dijual. Dengan harga jual perkilo. Dan untuk harganya  pun bervariasi, tergantung jenis batunya. Batu yang ini adalah jenis Lavender. Jika memang beruntung, dalam bongkahan batu besar ini dapat menghasilkan satu atau dua batu kualitas terbaik. Tentu melalui proses pemotongan, pengasahan, penghalusan terlebih dahulu.





















foto human interest. Trend Batu Akik. Pasar Rawabening Jakarta

Perputaran uang dalam bisnis batu begitu fantastis. Mungkin bisa kisaran puluhan hingga ratusan juta dalam seharinya di pasar-pasar besar penjualan batu.

foto human interest. Trend Batu Akik. Pasar Rawabening Jakarta
Seorang pria penggemar batu, yang sempat penulis foto ketika di jalan.

No comments:

Post a Comment