|
Gedung Wayang Orang Bharata Purwa di Jalan Kalilio Senen Jakarta Pusat |
Sekian puluh tahun penulis hidup di Kota Jakarta. Dan sudah keberapa ratus kali melewati sebuah gedung tua di bilangan Senen Jakarta, tepatnya di Jalan Kalilio. Tak sekalipun penulis pernah melihat kedalam atau menyambangi tempat ini. Apalagi menonton pertunjukan wayang orang yang memang menjadi tontonan andalan. Wayang Orang Bharata Purwa, itulah nama gedung tersebut. Dan ketika diajak seorang teman (Makasih buat Dimas), penulis tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Perlengkapan memotret dibawa hingga tripod. Pikiran sudah mengawang ingin motret ini itu ketika sampai dilokasi nanti. Jujur saja, tidak ada gambaran sama sekali untuk memotret pertunjukan wayang orang. Berbagai pertunjukan panggung, pernah penulis potret. Tapi untuk motret wayang orang, penulis sempat mengernyitkan dahi. Bisa apa gak ya ? Kira-kira motret apa selain pertunjukan tersebut. Dan akhirnya, penulis pun akhirnya menyusun berbagai rencana. Mulai dari ketemu dengan pihak Wayang Orang Bharata, sekedar bertanya apa dan bagaimana cerita tentang Wayang Orang Bharata Purwa, lalu memotret beberapa persiapan jelang pertunjukan, dan juga memotret pertunjukan tersebut tentunya. Dan untuk tulisan Wayang Orang Bharata ini, penulis akan bagi beberapa bagian. Untuk yang pertama, penulis ingin berbagi tentang persiapan di belakang panggung sebelum mereka mementaskan pertunjukan tersebut. Dan sebelumnya terima kasih juga buat Mba Wita fotografer Wayang Orang Bharata, lalu Mas Aji dan juga Rudolf (fotografer khusus panggung) yang sudah kasih kesempatan untuk penulis berkunjung ke tempat ini.
|
Marsam Mulyoatmodjo. f;5,6 1/80 ISO 100, built in flash |
Setiap pertunjukan harus memerlukan persiapan dari segala hal. Begitu pula dengan pertunjukan wayang orang. Diluar isi cerita yang dibawakan, ternyata para personel juga harus mempersiapkan segalanya untuk mendukung cerita tersebut. Mulai dari persiapan panggung, properti panggung , pakaian hingga make up sesuai peran, itu harus dipersiapkan sedetil mungkin. Seperti yang dituturkan oleh Marsam Mulyoatmodjo, selaku Ketua Paguyuban Wayang Orang Bharata Purwa. "Kita sudah berpuluh-puluh tahun mengadakan pertunjukan, dan saya yakin para pemain dan petugas panggung pasti sudah hapal betul apa yang harus dikerjakan sebelum pertunjukan dimulai, tapi tetap saja bagi kami harus ada persiapkan tersendiri" jelas lelaki yang masuk ke WO Bharata dari tahun 1964 ini. Dia memberikan salah satu contoh, yaitu tentang riasan wajah pemain. Ternyata para pemain wayang orang ini merias sendiri. Mereka memoles wajahnya dengan riasan sesuai dengan peran yang dilakonkan. Contohnya ketika mereka berperan sebagai raksasa, maka wajah yang dirias akan cenderung dengan rias bedak dominan warna merah dan sedikit garis hitam lalu kadang mereka menambahkan menggambar gigi yang besar-besar di sekitar mulut mereka. Pokoknya raksasa itu ya wajahnya memang harus seram dengan mata serta gigi yang besar-besar. Lalu riasan tersebut akan dipadu dengan pakaian dan aksesoris sesuai sosok raksasa. Itu baru satu peran. Begitu juga dengan peran atau lakon yang lain. Mereka berdandan sesuai dengan tuntutan peran. Tak ada yang mengajarkan secara pasti, mereka hanya melihat beberapa teman-temannya lain cara merias wajah. Jadi jangan dibayangkan pemain wayang orang ini dirias oleh penata rias tersendiri atau istilah kerennya Make Up Artis (MUA). Pun jika ada kesulitan, pemain lain pun siap membantu. Begitu juga dengan pakaian yang dikenakan. Semua dipersiapkan sendiri. Mereka sudah terlatih dan sudah terbiasa untuk mengerjakan sendiri. Dan mereka sudah mengerti benar dengan riasan dan busana sesuai dengan karakter yang akan dimainkan. Seperti yang dituturkan oleh salah satu pemain disela-sela merias diri. "Saya belajar sendiri Mas, lihat dari teman-teman saja, alat-alat rias pun saya bawa sendiri" jelasnya ketika ditanyakan belajar darimana merias wajah.
|
Hasil merias sendiri. f;5,6 1/8 ISO 400 |
|
Merias Sendiri. f;2,8 1/100 ISO 200 |
Di WO. Bharata Purwa terdapat ruang rias tersendiri yang dibagi beberapa bagian. Ada ruang rias khusus pemain pria dan pemain wanita. Mereka merias diri senyamannya mereka, tidak perlu kursi khusus. Rata-rata mereka merias diri dengan cara duduk dilantai lalu menghadap kaca lebar yang ada diruangan tersebut. Ada pula yang membawa kaca kecil lalu merias detil wajahnya. Agak terdengar ramai diruang rias ini. Sambil merias wajah, kadang mereka menyelingi dengan canda atau saling meledek dengan pemain lain, bahkan ada yang melempar lelucon hingga membuat yang lain tertawa. Penuh kekeluargaan. Ya karena mereka sebenarnya adalah pemain yang turun temurun. Maksudnya, ada orangtuanya yang jadi pemain, lalu anaknya juga ikut main, bahkan ada yang cucunya juga ikut main. Dan para pemain yang malam itu manggung adalah generasi ketujuh keluarga Wayang Orang Bharata.
|
Tempat bedaknya mengingatkan penulis dengan bedak jaman dulu. f;4 1/15 ISO 200. Tempat bedak sengaja diseleksi di Photoshop dan sesuai warna aslinya |
|
Riasan sesuai karakter. f;5 1/20 ISO 400 |
Berikut tips memotret diruang rias, buat yang ingin menambah foto-foto panggungnya.
1. Datang lebih awal
2. Usahakan buat janji lebih dahulu dengan yang punya acara. Kalaupun tidak bisa bikin janji, usahakan (harus) minta ijin terlebih dahulu dengan penyelenggara atau orang yang berkepentingan dengan acara tersebut. sampaikan keinginan anda untuk memotret saat pemain merias diri
3. Penggunaan lensa lebih mudah menggunakan lensa wide-tele, tapi itu tidak mutlak. Gunakan saja lensa yang anda punya.
4. Jika ingin memotret salah satu pemain yang sedang make up usahakan ijin/permisi terdahulu.
5. Tidak mengganggu saat mereka merias diri
6. Ajak mereka berkomunikasi, tidak salah kok sekedar bertanya siapa nama mereka dan kenapa mereka tertarik dengan pekerjaannya
7. Ambil berbagai sudut pemotretan yang menurut anda baik.
8. Jika menggunakan flash eksternal , usahakan posisi flash diatur tidak flat. Gunakan flash trigger jika memungkinkan.
9.Potretlah mulai dari suasana ruang, lalu berurutan ke cara mereka merias diri, detil apa saja yang mereka bawa atau gunakan saat merias. Ini berguna buat stok foto anda sendiri.
10. Jangan sungkan meminta untuk mereka bergaya atau berpose sesuai keinginan anda, mereka akan bisa bekerjasama dengan baik selama anda bisa mengkomunikasikan keinginan anda dalam memotret
10. Ucapkan terima kasih kepada mereka ketika anda sudah selesai memotret
Untuk tulisan selanjutnya adalah memotret pertunjuka wayang orang. Selamat Mencoba dan berkarya !
|
Aksesoris untuk melengkapi pakaian sesuai karakter. f;3,5 1/13 ISO 400 |
|
Suasana ruang rias WO Bharata Purwa. f;3,5 1/15 ISO 400 |
|
Mematut diri. f;5,6 1/15 ISO 400 |
|
Aksesoris leher untuk lakon raksasa. f;3,5 1/13 ISO 400 |
Foto & Teks : Farid Syamsuri
No comments:
Post a Comment