UA-72643545-1

Photo

Friday, 20 February 2015

Senandung Sisi Lain Cerita Anak Pinggir Pantai


foto pantai. memotret pantai. Pantai Teluk Penyu Jateng
Suasana Pagi di Teluk Penyu. Exposure kamera pada f;5,6 1/40 ISO 200
Memandang laut lepas, tak hentinya berdecak kagum. Penuh ragam jika memandang kedepan. Penuh warna dari sudut sinar cahaya. Dan mata sepertinya tak henti memandang sekeliling. Begitu Maha nya Sang Pencipta. 

Terbentang sebuah gambaran hidup dari tepi laut. Hidup yang penuh tantangan, hidup yang memang harus dijalani sekeras apapun. Dan mereka para penduduk tepi pantai mengenal betul betapa kerasnya hidup. Pergi melaut, menjala ikan, kemudian kembali lagi ke daratan untuk menjual hasil tangkapan, semua dilakukan hampir tiap hari. Cuaca bagus dan musim ikan adalah sesuatu yang membahagiakan mereka. Dengan hasil tangkapan yang banyak, setidaknya para nelayan tersebut bisa mencukupi kebutuhan keluarganya. Tapi bila cuaca buruk, mereka juga kadang tetap harus pergi melaut. Semua dilakukan demi keluarga walau harus bertaruh nyawa. Itu sepenggal cerita dari kehidupan mereka yang memang mengandalkan laut sebagai tempat mencari nafkahnya. Dibalik semua itu, mereka sebenarnya juga ingin punya kehidupan yang lebih baik, terutama untuk anak-anak mereka. Anak-anak yang memang butuh makan, anak-anak yang memang harus sekolah serta anak-anak yang memang harus menikmati "dunianya" anak-anak sebagaimana mestinya. Kehidupan anak-anak di tepi pantai penuh kegembiraan dan permainan. Mereka begitu menikmati dunianya. dunia laut. Bukan seperti anak-anak kota yang sudah terpapar permainan gadget, televisi, game console. Bukan seperti anak-anak kota yang tiap minggu harus ke mal atau ke tempat permainan yang lebih "bergengsi". Anak-anak laut bukan tak ingin seperti itu, mereka juga ingin, bahkan sangat ingin. Saat penulis berada di pantai ini, penulis sempat bertanya kepada salah satu anak yang sedang bermain. "Kamu sudah pernah ke Jakarta ?". Dijawab, belum. "Kalau kamu ke Jakarta, inginnya kemana ?". Jawabannya singkat, tapi bikin hati agak miris. "Aku pengin lihat Monas". Keinginan yang tak begitu muluk. Seperti kehidupan mereka sehari yang memang tak terlalu muluk-muluk. Sehabis pulang sekolah, mereka biasanya akan menuju pantai bersama teman-teman. Atau yang sekolahnya berangkat siang, mereka sempatkan untuk membantu ayah mereka sekedar membawakan hasil tangkapan .

foto pantai. memotret pantai. Pantai Teluk Penyu Jateng
Membereskan Jala. Exposure kamera pada f;8 1/100 ISO 100, flash built in terpasang
Atau kadang membantu membereskan jala. Bahkan tak jarang disela kegiatan mereka bermain, kadang mereka membawa jala untuk menangkap ikan dipinggiran pantai atau dari batu pemecah gelombang. Mereka begitu menikmati hidup. Mereka begitu lepas mengekspresikan diri mereka. Penuh tawa, canda, diiringi keisengan khas anak-anak tentunya. 

Penulis juga sempat berbincang dengan para nelayan dan menanyakan perihal tentang anak-anak meraka. "Kami pelaut, kami mencari nafkah dari laut, hanya ini yang bisa kami lakukan demi mereka dan demi keluarga" . Kami juga berpikir  ingin menyekolahkan anak-anak kami  ke jenjang perguruan tinggi. Tapi ya, apa mau dikata, tak banyak anak-anak disini yang sampai sekolah ke perguruan tinggi. Karena rata-rata mereka menjadi nelayan ujung-ujungnya. Karena laut sudah menjadi bagian hidup kami dengan segala permasalahannya. " Bapak itu  punya tiga anak laki-laki, semuanya sekarang jadi nelayan" sambil menunjuk salah satu lelaki paruh baya  tak jauh dari tempat kami berbincang siang itu. Musim ikan adalah hal yang paling ditunggu oleh para nelayan. Tapi jika musim sedang paceklik, hasil tangkapan kadang tak seimbang dengan pengeluaran mereka. Pengeluaran menyewa perahu, membeli bahan bakar. Tak jarang, jika sedang paceklik ikan, mereka hanya mendapat upah yang tak seberapa, bahkan harus nombok. Maka dari itu, tak heran, bila para nelayan ini melatih anak-anaknya untuk belajar. Ada yang mengajari anaknya menangkap ikan walau hanya dekat bibir pantai, ada yang mengajari cara memasang atau membuat jala. 

foto pantai. memotret pantai. Pantai Teluk Penyu Jateng
Membantu Ayah. Exposure kamera pada f;9 1/125 ISO 100

Ditengah permasalahan yang ada, toh anak-anak tetap harus hidup dalam dunianya. Dunia yang penuh keriangan dan keceriaan. Disini penulis harus mengakui betapa hebatnya mereka dalam menghadapi hidup. Disaat anak-anak kota sibuk dengan segala gagdet, handphone, playstation, mereka malah akrab dengan alamnya. Alam laut. Mereka tetaplah anak-anak, yang tentunya punya cita-cita. Cita-cita yang semoga mereka bisa raih. Dan mereka tentunya tak akan lupa dengan kampung halamanya, kelak mereka besar nanti. Semoga mimpi kalian terwujud, sesuai harapan. Harapan seluruh anak-anak di negeri ini dimanapun berada. Semoga. 

foto pantai. memotret pantai. Pantai Teluk Penyu Jateng
Anak-Anak Nelayan. Exposure kamera pada f;10 1/100 ISO 100
foto pantai. memotret pantai. Pantai Teluk Penyu Jateng
Refleksi. Exposure pada kamera f;14 1/100 ISO 100


foto pantai. memotret pantai. Pantai Teluk Penyu Jateng
Lompat. Exposure kamera pada f;10 1/100 ISO 100 


foto pantai. memotret pantai. Pantai Teluk Penyu Jateng
Bercengkrama. Exposure pada f;13 1/250 ISO 100


foto pantai. memotret pantai. Pantai Teluk Penyu Jateng
Biarkan Aku Berlari..Bermain Berlari, Berputar, Menari. Exposure kamera pada f;11 1/80 ISO 100

foto pantai. memotret pantai. Pantai Teluk Penyu Jateng
Mendorong perahu. Exposure kamera pada f;10 1/250 ISO 100

foto pantai. memotret pantai. Pantai Teluk Penyu Jateng
Siluet Pagi. Exposure pada kamera f;11 1/125 ISO 200

Teks & Foto : Farid S
Saya dedikasikan tulisan dan perjalanan di pantai ini untuk anakku Lintang Tanjoeng Samudhera dan Sita yang sudah memberikan banyak cerita penuh warna. Makasih banyak buat kalian berdua.

Baca Juga :



No comments:

Post a Comment