Pembaca mungkin tidak percaya bila foto lalat diatas itu di foto dengan menggunakan lensa kits. Lensa yang kadang suka dianggap sepele oleh sebagian fotografer. Apalagi lensa kits ukuran 18-55mm (Baca juga Memotret Tetes Air Dengan Lensa Kits). Ternyata jika kita ingin memaksimalkan lensa tersebut sebenarnya bisa saja. Kali ini penulis akan memberikan sedikit trik memotret makro dengan lensa kits. Dan penulis ingatkan, trik ini jangan DIPERGUNAKAN TERUS MENERUS bahkan kalau bisa digunakan hanya sesekali saja, atau keadaan kepepet. Lebih baik tetap menggunakan lensa yang memang khusus makro. Bahkan kalau bisa JANGAN DITIRU. Kenapa ? Silahkan membaca hingga akhir tulisan ini.
Kita tahu bahwa lensa yang digunakan dalam memotret itu adalah dari bahan plastik atau kaca yang dicembungkan dan berfungsi untuk menangkap bayangan real atau nyata dimata kita. Pembaca tahu kan bentuk dari kaca pembesar yang satu sisi ? Kurang lebih lebih seperti itu bentuk kaca dari sebuah lensa. Penulis tidak akan banyak menjelaskan secara panjang lebar pengertian lensa ini yang agak berbau-bau ilmu fisika. Yang penulis tahu (maaf kalau salah), jika sebuah kaca cembung digunakan secara normal, maksudnya bagian yang depan adalah yang sisi yang cembung, maka subyek yang kita lihat akan terlihat seolah membesar dengan jarak tertentu yang kita atur maka subyek akan terlihat tajam. Dan jika kaca tersebut makin didekati kearah subyek, maka subyek akan terlihat blur atau buram. Dan bagaimana jika kaca tersebut kita balik ? Posisi sisi depan adalah yang cekung. Maka yang terjadi adalah semakin kaca jauh dari subyek, maka subyek akan terlihat blur, tapi bila kaca makin mendekat kearah subyek, justru makin membesar subyek tersebut. Itu sedikit pengertiannya. Melihat cara kerja kaca tersebut, penulis mencoba mempraktekan lewat lensa kamera !
 |
| Penggunaan Lensa kits dengan Normal |
Sebenarnya trik ini sudah sering dipakai dari jaman dulu. Dari jaman kamera analog. Mengingat jaman dulu ring pembalik lensa sangat mahal, maka trik membalik lensa tanpa menggunakan reserve ring pada mounting kamera adalah hal yang lazim. Dan hebatnya kamera analog, dengan menggunakan trik tersebut tidak mengganggu sistem kerja kamera. Paling hanya rugi di pembelian film negatif saja. Karena trik ini tidak sekali jadi, harus dilakukan berulang-ulang. Bagaimana dengan kamera DSLR jaman sekarang ? Bisa saja dipakai, namun agak sedikit beresiko. Bahkan penulis bisa bilang resikonya cukup tinggi, apalagi bila dilakukan terlalu sering. Kembali ke trik membalik lensa ini. Berikut beberapa triknya :
1. Siapkan atau tentukan dahulu subyek yang mau difoto. Atau memang jika pembaca sedang melakukan hunting dan tiba-tiba menemukan subyek foto makro dan ingin memotretnya maka langkah selanjutnya adalah
 |
| Buka Lensa adari bodi kamera |
2. Jika memang lensa sudah terpasang normal pada bodi kamera, copot lensa tersebut, kalaupun belum terpasang, tidak usah dipasang secara normal seperti biasanya.
 |
| Balik ujung lensa bagian depan menjadi di belakang dan rapakan dengan menggunakan tangan |
3. Balik lensa tersebut (yang bagian depan ada di mounting kamera) dan rapatkan gunakan tangan, dan usahakan cara merapatkan ujung lensa itu menutupi mounting kamera, sehingga tidak ada area mounting kamera yang terbuka
 |
| Lensa setelah dibalik |
4. Nyalakan kamera, setting pada Mode Manual, disini yang terlihat pada layar hanya angka shutter saja, sementara nilai apperture tertulis 00. Setting kamera seperti biasa, seperti pengaturan WB, ISO dan sebagainya
5. Untuk fokus (titik tajam). Mengingat lensa ini hanya kita pegang saja (merapatkan ke mounting), maka fokus tidak akan bekerja. Bagaimana cara kerjanya ? Justru kita yang harus maju mundur menentukan fokus subyek. Jika sudah fokus, usahakan pertahankan posisi dan tekan shutter. Asyik lho maju mundur menentukan fokus, sambil memegang lensa.
 |
| Menentukan titik tajam (fokus) adalah dengan posisi kita yang maju atau mundur |
6. Foto subyek dari segala angle. Dan mengingat fokus (titik tajam) dengan lensa terbalik ini sifatnya hanya segaris, maka harus cermat menentukan titik tajamnya.
7. Dalam lensa kits 18-55 yang penulis gunakan ada angka-angka pada lensa tersebut (focal length) seperti 18-24-35-55. Jika kita memutar lensa dan menentukan titik diangka 18, maka jarak antara lensa dan subyek bisa sangat dekat sekali ! Dan seterusnya akan sedikit menjauh jaraknya sesuai dengan angka-angka tersebut.
8. Sekali lagi, JANGAN DICOBA trik ini karena selain beresiko tinggi, trik ini bisa MENYEBABKAN :
1. Sensor akan kotor, apalagi pemotretan dilakukan di outdor
2. Terjadi Error 99 pada kamera Canon dan Err pada kamera Nikon
3. Trik ini termasuk memotret makro secara ekstrim
Jadi penulis sarankan, jika memang pembaca tidak mempunyai lensa makro, sementara keinginan memotret makro sangat kuat, mungkin bisa pinjam dulu. Atau jika belum kebeli lensa makro beli saja adaptor ring pembalik lensa yang banyak dijual dipasaran.
Dan beberapa contoh foto-foto hasil dari membalik lensa tanpa menggunakan reserve ring :
 |
| Lensa Kits 18-55mm dibalik, dan posisi angka di 18mm |
 |
| Lensa Kits 18-55mm dibalik, dan posisi angka di 18mm |
 |
| Lensa Kits 18-55mm dibalik, dan posisi angka di 55mm |
 |
| Lensa Kits 18-55mm dibalik, dan posisi angka di 35mm |
Teks dan Tulisan :
Farid S
BACA JUGA :
No comments:
Post a Comment