UA-72643545-1

Photo

Monday, 15 February 2016

Vebri Adrian, Terlahir Bukan Sebagai Fotografer

ebbie aadrian, vebri adrian, fotografer traveller, travel fotografer, travel, wisata, foto wisata, landscape, profil ebbie aadrian, profil vebri adrian
Tulisan Vebri Adrian
Tips dan Trik dari fotografer traveler ini bisa dicontoh dalam hal memotret sebuah landscape. Dan profil fotografer yang satu ini pernah penulis buat dan dimuat di Majalah Chip Foto Video edisi 07/2012. walaupun sudah lama, namun beberapa tipsnya masih bisa disimak. Berikut penuturan Vebri Adrian yang akrab dipanggil Ebbie ini kepada penulis. 


Tiga bulan pertama melakukan
pemotretan, setelah membeli kamera, hasilnya
diluar dugaan. Hasil fotonya hancur lebur
! Kalimat apa susahnya sih memotret yang dulu
ia
katakan ternyata tidak menjadi kenyataan. Ternyata memotret itu membutuhkan teknik tersendiri, tidak asal jepret. Komposisi, eksposure, dan dasar-dasar fotografi yang lain ternyata harus dipelajari. Berangkat dari hal itu, Vebri Adrian yang akrab disapa Ebbie inipun mempelajari fotografi secara otodidak. Semangat membuat buku tentang Indonesia
yang berisi ragam budaya, alam, sejarah, tempat wisata, kehidupan di setiap daerah, dan sebagainya dalam foto itu lah yang membuat ia tergerak untuk melakukan petualangan menyusuri pelosok daerah di Indonesia. “ Sebenarnya saya ini traveler, saya kunjungi
tempat-tempat di seluruh Indonesia, karena memang dasarnya saya suka dengan
traveling, bukan untuk memotret sebagai tugas utama saat mulai mengawali petualangan
saya” jelas bujangan yang semasa kuliah ini menjadi anggota Mapala Wamandika
angkatan tahun 1996 di kampusnya. Danau, goa, pantai, rumah adat, peninggalan sejarah,
laut , pulau, gunung, lokasi air panas atau hal hal yang unik yang berada di daerah adalah
menjadi tempat berburu foto buat Ebbie. Dan menjadi tantangan tersendiri dirinya
berangkat tanpa tim. Buat dia, berangkat sendiri dalam berpetualang lebih bebas dalam
menentukan waktu dan mendapat tempat tujuan lebih banyak.


ebbie aadrian, vebri adrian, fotografer traveller, travel fotografer, travel, wisata, foto wisata, landscape, profil ebbie aadrian, profil vebri adrian
Dodola islands, North Maluku
Blue Sky, Twilight dan Blue Hour
Dalam memotret, lelaki yang pernah hilang dilaut selama tiga hari ini tidak terlalu memperdulikan hal waktu dalam memotret. Karena buat dia alam itu mempunyai kekuatan dan keindahan tersendiri dari menit ke menit.  Namun ia mempunyai syarat tersendiri sebelum melakukan pemotretan. Ketika cuaca cerah, langit tampak biru dan tidak mendung, Adalah syarat yang membuat ia terpacu untuk membidik kameranya. Satu lokasi akan dia potret dari berbagai waktu. Ia mencontohkan ketika berada di Tugu Khatulistiwa (foto tidak disertakan), ia memotret tugu tersebut dengan kondisi pagi hari, setelahnya ia berkeliling ke tempat lain, siang hari ia kembali ke tugu lagi dan memotret tugu tersebut, berkeliling kembali mencari lokasi pemotretan lain, dan sorenya ia kembali ke tugu itu, dan memotret hingga malam menjelang. Arah pemotretan pun tak berubah, dari satu titik lokasi yang sama. Memotret berulang-ulang di tempat yang sama dalam satu tempat, rupanya membuat ia bisa menangkap kapan waktu terbaik dalam merekam alam. Selain langit harus biru, waktu terbaik memotret ternyata juga ada di kondisi twilight ( lihat foto Twilight at Mahoro Island). Dalam kondisi twilight ini, langit memancarkan berbagi warna dengan semburat cahaya yang mengagumkan. Kapan waktu twilight ? “ Lebih tepatnya menjelang senja” tutur lelaki yang akhirnya mau menyandang Fotografer Traveller, tiga tahun setelah tahun 2005. Ketika matahari terbenam, berganti waktu menjadi malam, adalah waktu yang
tepat juga untuk merekam suasana lewat kamera. Menurut Ebbie, ini adalah waktunya
Blue Hour. Dimana langit akan menjadi lebih biru yang menurutnya justru lebih memperindah subyek foto.


ebbie aadrian, vebri adrian, fotografer traveller, travel fotografer, travel, wisata, foto wisata, landscape, profil ebbie aadrian, profil vebri adrian
Twilight at Mahoro islands, North Sulawesi



ebbie aadrian, vebri adrian, fotografer traveller, travel fotografer, travel, wisata, foto wisata, landscape, profil ebbie aadrian, profil vebri adrian
Coral at Sawai, Maluku

Semua Demi Indonesia
Banyak sekali orang asing yang sudah menjelajah negeri Indonesia. Dan mereka mempunyai stok foto yang kadang lebih banyak dari fotografer Indonesia. “Ini memprihatinkan” matanya menerawang ketika menjawab pertanyaan sejauh apa perkembangan fotografer traveler di masa depan. Karena kadang ia bertemu dengan fotografer di suatu daerah, namun ternyata fotografer tersebut malah belum mengunjungi daerah tersebut bahkan tak jarang yang tidak mengetahui ada tempat begitu indahnya di tempat fotografer tersebut tinggal. Namun dirinya tak berkecil hati, ia melakukan ini semua memang buat Indonesia, minimal keberadaan foto-fotonya bisa dilihat oleh generasi-generasi berikut lewat buku foto yang kemungkinan akan terbit akhir tahun ini. “Saya lebih memilih memotret alam Indonesia, walau di luar negeri itu ada yang lebih indah alamnya, Indonesia itu benar benar indah lho” jelasnya ketika ditanya lebih memilih memotret di luar negeri apa di dalam negeri. Hidup itu harus penuh warna, sebisa mungkin kita hidup tidak dalam satu warna. Dalam artian cobalah berbagai tantangan bahkan pekerjaan yang berbeda. “ Saya terlahir bukan sebagai fotografer, ketika saya sudah mencapai apa yang saya inginkan (membuat buku foto), maka selesailah saya disitu (menjadi fotogafer), dan selanjutnya saya ingin mencoba pekerjaan lain, membuka bengkel motor atau menjadi pengembang perumahan” pungkasnya sambil tersenyum. Ketika tulisan ini sampai ditangan pembaca, mungkin dirinya sedang berpetualang dari Jakarta – Bali – Timor Leste dengan menggunakan motor besar. Sementara memotret Pegunungan Jaya Wijaya masih menjadi obsesinya yang belum terlaksana karena berbagai kendala.
Dan akhirnya keinginan untuk membuat buku tentang Indonesia terwujud sudah di tahun 2015, Semua dikemas dalam buku berjudul ‘INDONESIA A WORLD OF TREASURES’. Buku setebal 543 halaman ini berisi 1300 foto alam dan budaya juga flora fauna endemik di 34 propinsi dengan berat buku 3.5 kilogram


ebbie aadrian, vebri adrian, fotografer traveller, travel fotografer, travel, wisata, foto wisata, landscape, profil ebbie aadrian, profil vebri adrian
Going to read qoran, Madura
Tips dan Trik :
Traveller Fotografer
Menjadi Traveller Fotografer selain dituntut menguasai keadaan di daerah yang akan dikunjungi, juga harus
memperhatikan hal-hal berikut :
1. Niat, dalam arti niatkan diri kita untuk mengunjungi suatu daerah

2. Waktu, perencanaan waktu yang tepat dalam hal berangkat, lama tinggal, kapan pulang, menjadi hal yang penting
3. Mental yang kuat. Diperlukan ketika tiba di lokasi, ketika pemotretan, cuaca, dan lainnya
4. Keahlian fotografi
5. Destination Listing. Tentukan dulu tempat-tempat yang akan dikunjungi dan di potret
6. Biaya
7. Misi dan Visi kita pergi kedaerah tersebut sangatlah penting, karena dengan adanya misi dan visi, kita akan mengetahui hasil akhir dari foto-foto yang kita buat untuk apa dan akan
berakhir dimana .
8. Bersahabat dengan Alam dan adat setempat

9. Berpikir cerdas


ebbie aadrian, vebri adrian, fotografer traveller, travel fotografer, travel, wisata, foto wisata, landscape, profil ebbie aadrian, profil vebri adrian
Hot springs at Tinggi Raja, North Sumatera



Ebbie di Baliem


Teks :


Farid Syamsuri
Kontributor Majalah Chip Foto Video

No comments:

Post a Comment