UA-72643545-1

Photo

Wednesday, 25 March 2015

Senandung Yulianus Ladung Si Fotografer Industrial

fotografer industrial, yulianus ladung
Yulianus Ladung
Tentu anda sering melihat foto-foto yang menggambarkan sebuah konstruksi, pembangunan jalan tol, pembangunan gedung-gedung, pengeboran minyak di lepas pantai, pembuatan produk tertentu di sebuah pabrik, pertambangan baik migas dan non migas. Itu adalah salah satu dari fotografi industrial. Kita semua (mungkin) bisa memotret itu semua. Bagi para fotografer yang berpengalaman dalam membuat sebuah company profil mungkin terlihat mudah. Tapi tahukah anda bahwa sebenarnya tidak hanya kemampuan fotografi serta teknik yang baik dalam memotret yang diperlukan untuk menjadi fotografer industrial ? Berikut penuturan Yulianus Firmansyah Ladung, seorang fotografer yang mengkhususkan jasa memotretnya di bidang fotografi industri. Ditemui penulis, pria berbadan besar ini bercerita banyak hal tentang apa dan bagaimana fotografi industrial itu.
Membuka percakapan siang itu lelaki yang juga menjadi kontributor untuk Industrial Photography di Corbis Image ini menjelaskan bahwa fotografi industrial sebenarnya semacam keahlian memotret yang bisa dilakukan oleh siapa saja. Namun butuh berbagai persyaratan tersendiri untuk menjadi fotografer industrial. Tidak hanya mengandalkan kamera serta skill memotret, tapi harus mempunyai sertifikasi tersendiri untuk mendukung pekerjaan seperti ini. "Menjadi fotografer industrial itu harus siap dengan kondisi yang tidak nyaman karena pemotretan berlangsung di tempat yang kebanyakan berurusan dengan ketinggian, gas beracun, licin, steril, kotor, debu, pokoknya betul-betul tidak nyaman untuk memotret" tutur lelaki yang menguasai bahasa Inggris, Perancis dan German ini.

fotografer industrial, yulianus ladung
Foto karya Yulianus Ladung. Memotret sebuah rig dari helikopter

Sebagai contoh, ketika dirinya pernah memotret di sebuah pertambangan dan ketika itu yang harus dipotret adalah pengolahan limbah yang mengandung berbagai macam zat berbahaya. Mau tidak mau ia harus berpakaian yang sesuai standar (dipersiapkan oleh perusahaan tersebut) demi keselamatan dirinya. Terbayang kah oleh anda, memotret dengan pakaian dengan ketebalan tertentu, menggunakan sepatu khusus, bahkan kepala tertutup dengan topi khusus berikut dengan masker yang hampir menutupi seluruh wajahnya ?

fotografer industrial, yulianus ladung
Foto Karya Yulianus Ladung
Memotret pengelasan sebuah pipa pengeboran
"Itu adalah sebuah resiko dari sebuah pekerjaan, yang penting kita harus mengikuti standar prosedur perusahaan yang menjadi klien kita yang telah ditetapkan dalam memotret, salah satu contohnya ya itu dalam hal pakaian" Jelasnya ketika ditanya syarat-syarat terpenting untuk menjadi fotografer industrial. Syarat lain yang lebih penting adalah ternyata kita harus mempunyai beberapa sertifikasi untuk mendukung pekerjaan sebagai fotografer industrial. Contohnya, sertifikasi Helicopter Underwater and Escape Training (HUET), yaitu pelatihan tentang tata cara naik helikopter dan hal yang harus dilakukan terhadap sebuah pendaratan darurat helikopter di tengah laut. "Jadi naik helikopter saja ada cara tersendiri dan apa-apa yang harus dilakukan ketika helikopter itu terbang kita harus ketahui itu, jadi tidak hanya sekedar saat berada di dalam heli yang sedang terbang kita bisa seenaknya buka jendela terus memotret, tidak semudah itu" tutur pemilik sertifikasi Hazardous Area Training (ATEX), Hydrogen Sulfide or sour gas (H2S) dan Basic Offshore Safety Induction and Emergency Training (BOSIET) ini menekankan arti pentingnya sertifikasi.

fotografer industrial, yulianus ladung
Foto karya Yulianus Ladung. Mengebor Minyak

Kebutuhan akan foto industrial oleh sebuah perusahaan sebenarnya penting. Selain sebagai bahan laporan untuk perusahaan tersebut, juga untuk kepentingan publik. Contohnya pada sebuah pengeboran minyak, foto-foto tersebut nantinya adalah sebagai bukti bahwa benar di lokasi tersebut sedang dikerjakan pengobaran minyak, dan apa-apa yang sedang dikerjakan di pengeboran tersebut juga di dokumentasikan. "Sebenarnya lahan (fotografi industri) terbuka lebar tapi fotografer yang berminat masih sedikit, padahal banyak perusahaan yang membutuhkan jasa fotografer dibidang ini" tutur lelaki yang pernah bekerja sebagai IT di Microsoft Indonesia ini sekaligus mengajak para fotografer lain untuk bisa berkecimpung di fotografi industri.

fotografer industrial, yulianus ladung
Foto karya Yulianus Ladung. Memasang bor

fotografer industrial, yulianus ladung
Foto karya Yulianus Ladung di salah satu pabrik

fotografer industrial, yulianus ladung
Profil Yulianus Ladung yang pernah dimuat oleh penulis di Majalah Chip Foto dan Video

Berikut beberapa tips dari Yulianus Ladung untuk menjadi fotografer Industrial :

1. Punya fisik dan mental yang kuat
2. Ikuti segala pelatihan dan miliki sertifikasi yang sesuai dengan industri yang akan di foto
3. Kemampuan fotografi yang baik
4. Pelajari segala industri yang ada dari A sampai Z nya, karena dengan mempelajari ini, maka tugas kita tidak hanya sebagai fotografer saja, tapi kadang kita bisa memberi masukan bagi klien. Dengan mempelajari berbagai industri tentu saja kita bisa membantu klien juga dalam cara mengambil foto.
5. Ikuti segala prosedur kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan yang memberi tugas kepada kita untuk memotret. Bukan apa-apa, jika ada kesalahan (walaupun kecil) yang dilakukan oleh fotografer ketika bertugas memotret, maka imbasnya akan menjadi panjang. Bukan hanya background fotografer yang akan diteliti, tapi divisi yang memberi tugas atau mengenalkan fotografer tersebut kepada perusahaan akan diperiksa juga.
6. Perbanyak portfolio tentang foto-foto industrial

Tertarik untuk menjadi fotografer industrial yang penuh tantangan ini ?
Sukses terus untuk Bro Ladung.

Teks : Farid S
Penulis adalah kontributor untuk Majalah Chip Foto dan Video

Baca Juga :

Senandung Profil Adhitiya Wibhawa
Senandung Profil Ditto Birawa
Memotret Air Tumpah
Memotret Tetes Air dengan lensa kits
Jakarta Sore Ini, 10 Januari
Senandung Foto Efek Rim Light (Tips Memotret Model )

No comments:

Post a Comment