Yang pasti tak ada yang sulit jika kita mau mencoba dan berusaha bahkan dengan peralatan yang tidak terlalu njlimet. Seperti kejadian yang pernah penulis alami, ketika harus memotret sebuah ruangan yang ada produknya. Pemotretan yang sebenarnya hanya ingin "menunjukan" bahwa diruangan tersebut ada sepasang speaker. Namun tak disangka, ternyata pemotretan jadi "merembet" kemana-mana, karena kedatangan sang pembuat speaker (dari luar negeri) tersebut. Penulis sudah berpikir, bahwa pasti akan ada permintaan untuk memotret sang pembuat produk ini (foto profil) dan tidak salah dugaan penulis. Mau tidak mau, dengan peralatan yang seadanya saat itu, penulis harus memenuhi permintaan tersebut.
Setiing Posisi lampu/flash |
Selesai memotret ruangan beserta produknya. Penulis langsung berkonsultasi dengan klien, dengan bertanya, mau seperti apa foto profilnya ? Dijawab, Sang pembuat speaker difoto beserta produknya, pokoknya produknya terlihat. Mungkin bagi sebagian fotografer ini adalah mudah, karena tinggal memasang flash pada kamera lalu menggunakan teknik bounching (memantulkan cahaya) maka permintaan itu akan terpenuhi. Tapi penulis berpikir lain, sepertinya akan lebih baik jika foto potrait dilakukan dengan mengatur posisi lampu disamping orang tersebut, sehingga akan ada efek bayang. Mungkin istilah sekarang disebut strobist. Efek bayang yang ingin penulis tampilkan agar memperkuat karakter si pembuat speaker ini. Setelah dilakukan beberapa kali perpindahan posisi flash, maka ini lah hasilnya :
Aldo seorang desainer Sigma speaker dari Italia. f;3,8 1/80 ISO 100 Lensa 28-85mm f;3,5 |
memang dalam memotret itu selalu ada "kejutan". Selain kejutan-kejutan dalam hal moment, juga kadang ada kejutan-kejutan yang justru diluar perkiraan kita. Contohnya kejutan seperti diatas. Sebenarnya ini bukan pertama kali juga, penulis mengalami hal seperti ini. Sebelum-sebelumnya juga pernah mengalami kejadian seperti ini. Kejadian yang tidak terduga dalam hal cahaya. Diluar kita sudah siap dengan berbagai "perbekalan" kita dalam memotret sesuai kebutuhan, Namun faktor "lain" kadang bisa saja muncul. Dan kita sebagai fotografer harus siap dengan segala keadaan dalam setiap pemotretan. Tapi tips dibawah ini bukan sebagai jawaban terbaik jika tiba-tiba hal tersebut terjadi pada teman-teman fotografer lain. Justru tips berikut ini adalah dapat digunakan karena (mungkin) keterbatasan teman-teman yang belum mempunyai peralatan lengkap dalam memotret, contohnya lampu.
Detil ruangan bisa kita jadikan sebagai background, agar nuansa foto lebih hidup f;8 1/100 ISO 100 Lensa 18-105mm |
Peralatan :
- Siapkan sebuah kamera
- Lensa dengan ukuran yang dimiliki (gak harus wide, fixed, tele, dengan lensa kits pun bisa)
- Flash. Lebih baik yang berfitur Slave
- Stand lighting atau tripod
- Kertas hitam bisa dibentuk bulat untuk meminimalkan terpencarnya cahaya, atau agar cahaya terarah hanya ke tempat yang kita inginkan ke model/orang tersebut
- Flash Trigger atau kabel sinkron , atau mungkin jika punya flash yang berfitur slave juga lebih mudah digunakan. Tinggal setting fitur tersebut pada flashnya. Dan gunakan flash built in pada kamera anda sebagai pemicunya.
- Reflektor (pilihan saja)
Penempatan model di tengah dengan foreground kursi serta backgroung hiasan dinding, dengan satu lampu, efek gelap terang bisa tercipta. f;7.1 1/100 ISO 100 Lensa 28-85mm f;3.5 |
- Kenali dulu ruangan yang ada, siapa tahu ada beberapa ornamen atau detil ruangan yang bisa dijadikan foreground atau bahkan background (re compotiton)
- Jika sudah dapat, maka kita bisa langsung mengatur posisi model/orang dan lampu
- Penempatan posisi lampu juga sebenarnya sesuai selera kita juga, yang penting sesuai dengan apa yang kita inginkan dari foto tersebut. Contoh, mungkin wajah sebagian tersinari cahaya, background gelap. Atau kita ingin memainkan efek rim light, dsb
- Yang pasti dimanapun penempatan posisi lampu, akan menghasilkan efek-efek yang berbeda terutama di jatuhnya bayangan.
- Lakukan test shoot beberapa kali, untuk memastikan arah cahaya apakah sudah sesuai keinginan kita
- Gunakan eksposure yang sesuai (penulis selalu mengatur eksposure pada mode M di kamera)
- Jika sudah (menurut anda) ada hasil foto yang bagus di beberapa frame tersebut, arahkan beberapa pose lain buat si model/orang agar hasil foto tidak terlalu monoton
- Jangan takut untuk melakukan perubahan posisi lampu, dengan catatan foto yang sesuai kita inginkan sudah didapat.
Tak harus menuju studio yang lengkap dengan peralatannya. Dirumah pun bisa kita buat studio dadakan, dengan menyesuaikan peraltan yang kita punya. f;5,6 1/125 ISO 100 Lensa 50mm f;1.8 |
Demikian tips dari penulis kali ini. Intinya jangan pernah kita berhenti mencoba, walau dengan keterbatasan alat yang kita punya. Fotografi memang mudah, tapi bukan untuk dimudah-mudahkan. Selamat mencoba dan berkarya.
Teks dan foto :
Farid S
No comments:
Post a Comment