Derita Tiada Akhir - Jaka Kelana
Seorang pemulung yang sedang tertidur mungkin karena kelelahan setelah seharian bekerja mencari nafkah. Tertidur didalam gerobak yang menjadi alat pencari nafkahnya. Yang membuat saya tertarik adalah tulisan pada gerobak tersebut. Derita Tiada Akhir.
Ojek Syariah
Hampir setiap hari saya melalui jalan KH. Abdullah Syafei. Dan selalu bertanya-tanya dalam hati, tentang plang yang bertuliskan "OJEK SYARIAH", apa ya artinya ?
Dan pertanyaan tersebut akhirnya terjawab ketika saya menanyakan hal tersebut kepada salah satu tukang ojek yang memang bertugas disitu. Jawabannya adalah "Ini cuma sekedar nama aja Mas, banyak sih yang menanyakan arti sebenarnya" tukang ojek tersebut menerangkan sembari tersenyum.
Daftar Absen Ojek Syariah
Nah..setelah saya tahu jawabannya, saya melihat "DAFTAR ABSEN" di pos yang dijadikan tempat istirahat para tukang ojek tersebut. Hebat, tukang ojek aja punya daftar absen, saya sendiri aja gak pernah absen jika masuk kantor, Yang lebih menarik lagi adalah beberapa catatan dibawah daftar absen tersebut. Poin 5 berisi : Jangan NGEBUT !! Keluarga Menunggu dirumah, Karena Risky (rejeki) SUDAH DIATUR oleh Allah SWT.
Poin 6 berisi : Jangan PELIT-PELIT, JADI MISKIN tidak MUNGKIN, karena Allah SWT yang JAMIN.
Tempat Kumpul
Tempat ini hampir luput dari penglihatan saya. Seandainya anak saya tidak memberitahu kalau ada tulisan tersebut, saya tidak akan pernah tahu tempat itu. Dan saya abadikan tempat yang memang menjadi ajang kumpul tukang ojek, supir untuk sekedar istirahat melepas lelah sembari bermain catur dan ngobrol mencurahkan hati masing-masing kepada temannya. "Ini tempat kita pada curhat dengan permasalahan masing-masing Mas, ya dengan berbagai obrolan antar teman siapa tahu bisa memecahkan masalah yang sedang terjadi" tutur salah seorang yang memang biasa ikut kumpul disitu.
Korban Perasaan
Sebuah gerobak pemulung yang sudah terisi penuh dengan berbagai barang siap dijual. Dan didepannya ada sebuah boneka yang sepertinya sengaja disangkutkan oleh pemiliknya, boneka berkepala plontos dan dibajunya ditulis dengan tulisan tangan "Tragedi 2014 Korban Perasaan". Saya hanya bisa menduga, mungkin pemilik gerobak ini "telah" mengalami hal yang menyedihkan dalam hidupnya ditahun 2014. (sama deh, saya juga mengalami korban perasaan kok di tahun 2014..ha..ha..ha....curcol).
Monas
Sebuah topi teronggok di trotoar jalan Thamrin. Saat itu memang sedang ada peringatan May Day. Namun saya tidak habis pikir, betapa hebatnya yang menulis di topi tersebut. Tak terpikirkan dibenak saya, setahu saya MONAS itu kepanjangannya adalah Monumen Nasional, namun ditulis menjadi MONAS, MOGOK NASIONAL.
Subur
Foto ini saya abadikan ketika peringatan May Day. Yang memang kala itu, Eyang Subur sedang ngetop2nya.
Tips ketika memotret seperti momen diatas adalah, jangan pernah sungkan kita bertanya sebelum memotret. Karena dengan bertanya, setidaknya selain ada informasi yang jelas, kita juga bisa belajar menghargai keterlibatan orang-orang yang ada disekitar. Pendekatan komunikasi itu sangat penting dalam memotret. (lihat foto Ojek Syariah dan Tempat Kumpul).
Semoga berkenan
Teks & Foto : Farid S
No comments:
Post a Comment