Laju roda pembangunan terus berputar. Suka tidak suka, mau tidak mau, itu semua harus kita ikuti. Pembangunan itu dilakukan demi kepentingan bersama, bukan kepentingan segelintir orang. Bukan kepentingan orang yang berduit. Tapi memang pembangunan itu dilakukan untuk kita menjadi lebih baik. Untuk sebuah kenyamanan, ketertiban, bahkan taraf hidup. Walau pembangunan kadang menyisakan efek tersendiri. Pembangunan kadang meninggalkan cerita sedih. Cerita yang "terpaksa" harus terputus. Dan sepenggal cerita sedih itu terjadi di wilayah Kampung Pulo Jakarta pada 20 Agustus 2015. Wilayah yang harus terkena salah satu pembangunan dari sekian banyak pembangunan yang sedang bahkan akan berlangsung di negeri ini. Menjadi orang yang terusir bahkan diusir adalah hal yang tidak mengenakan. Seolah ada kekuatan besar yang tak terbendung antara si kuat dengan si lemah. Tapi dalam hal pembangunan mungkin tak ada si kuat dan si lemah. Yang ada hanya sebuah kepentingan yang memang untuk menuju lebih baik. Jalan menuju baik, kadang harus ada pengorbanan. Pengorbanan yang sifatnya bukan sekedar materi, kedudukan atau bahkan jabatan. Tapi lebih dari itu,
pengorbanan yang harus menguras air mata dan perasaan. Pengorbanan yang harus diakhiri dengan terpotongnya sebuah cerita. Dan semoga pengorbanan yang diberikan oleh warga Kampung Pulo khususnya yang tergusur untuk sebuah pembangunan bisa membuat segalanya menjadi lebih baik. Walau akhirnya ratusan warga yang sudah turun temurun tinggal disana harus tercerai berai karena harus meninggalkan wilayahnya, jangan sampai membuat para warga tersebut untuk patah semangat. Semoga di kehidupan di tempat baru kelak, bisa membawa hikmah tersendiri. Bisa membawa perubahan menuju baik. Dan bukan hanya kalian yang mengalami hal ini, masih banyak daerah di negeri ini yang mengalami hal serupa bahkan lebih parah. Kalian tidak sendiri. Tetap semangat dalam menjalani hidup di tempat yang baru. Tempat yang lebih layak untuk membangun mimpi kalian. Jadikan rumah yang sudah rata dengan tanah itu menjadi kenangan, dan bangun kembali mimpi di tempat yang baru. Mungkin mudah bagi penulis untuk mengatakan ini semua lewat tulisan diatas. Tapi setidaknya penulis memahami benar, bagaimana rasanya menjadi orang yang terusir bahkan diusir.
Beberapa foto kejadian saat penggusuran Kampung Pulo
|
Batu berserakan pasca bentrok antara petugas dan warga |
|
Tak Bertuan |
|
Seorang warga memandang dari kejauhan saat bentrokan terjadi |
|
Merah Putih berkibar di tepi Sungai Ciliwung |
|
Siap Bertugas |
|
Dari Tepi sebuah Trotoar Jalan |
|
Warga yang terluka di tolong oleh petugas keamanan |
|
Diantara Mobil Pemadam |
|
Saat alat berat "membersihkan" pemukiman |
|
Alat berat sedang menuju pemukiman |
|
Rakit untuk menyebrang di Kampung Pulo |
|
Penjagaan Ketat |
|
Hanya bisa termangu |
|
Salah satu alat berat yang digunakan untuk penggusuran |
Foto dan Teks :
Farid S
Baca Juga :
Sehari Bersama Para Fotografer Lawas
Senandung Foto Kemeriahan HUT Kemerdekaan RI yang ke 70
No comments:
Post a Comment